Sabtu, 09 November 2013

Repotnya Pindahan

Dear,

hari ini kami melakukan kepindahan lagi. Tahap final = repot -_-

Suami pindah kerja di daerah bintaro. Menurutnya tomang-bintaro jauh untuk ditempuh, apalagi kalau dia harus lembur sampe pagi buta, jarak jauh akan membuat semakin lelah. Setelah cari tau sana sini, diputuskanlah untuk tinggal di titik tengah antara bintaro-PIK = alam sutra.
+Dari situ menuju kantor g di PIK memang mudah. Dari tol ke tol. Kalau lancar cuma 30 menit aja, begitu juga dengan jarak ke kantor suami.
+Harga kontrakan disana jauh lebih murah. Selisih 1, 700an dari sebelumnya.
+Kita merasakan suasana beda. Tidak macet dan tidak dikelilingi gedung-gedung tinggi.
+Mal disini gede-gede, banyak resto dan deket (dengan motor) untuk ke Mc D atau belanja ke supermarket.

-Tapi kendalanya adalah potensi macet di tol yang membuat g mesti berangkat jauh lebih pagi. Sedangkan perjalanan dari alam sutra-bintaro itu sepi, kalau malam khawatir rampok.
-Kita bukan lagi kos, tapi sewa rumah petakan yang unfurnished dan kita ga punya apa-apa. Jadilah bulan pertama sangatlah menguras dompet. Beli sapu sampai beli kompor mesti dilakukan.
-Fasilitas laundry, ac, water heater, tv, internet ga mungkin ada. So, lagi-lagi kita mesti provide satu per satu. Cari layanan internet yang bisa menjangkau daerah sini, membiasakan diri tanpa air panas, membiasakan diri dengan kipas angin instead AC, menimbang-nimbang untuk beli tv dan kulkas.
-Kontrakan disini terdiri dari beberapa puluh pintu artinya kita punya tetangga dan hampir semuanya adalah para ibu bapak anak. Kalau di tempat sebelumnya cuma angkat alis dan narik bibir setiap ketemu tetangga kamar, sekarang mesti ditambahin majuin muka terus bilang, "Misi bu, berangkat kerja bu, bu, bu..." Itu yang simple. Yang lebihnya, nenangga sambil ngobrolin harga cabe dan daging sapi. Oh no, bukan saya banget. Hihii..


Ok lah, intinya harus membiasakan diri tinggal di tempat baru demi bisa menabung lebih banyak. Bismilah.

Final kepindahan hari ini diakhiri dengan haru biru seperti biasa. Meninggalkan kebiasaan selalu menyedihkan, bahkan suami g ikut sedih. Pamitan sama si bibi dan bapak-bapak satpam sambil makan pizza hadiah perpisahan, dan meninggalkan kenangan 3 bulan di tomang. Pas taksi g udah nyampe di alam sutra, g baru inget kalau g juga meninggalkan kursi lipat kecil! waduh, pake acara ketinggalan mesti bolak balik lagi deh -_-. Hadeeuh..


Setelah dihitung-hitung, ini kali ke 4 kalinya saya kebagian repot gara-gara pindah tempat tinggal (lebay):

1. Brunei - Depok
Hahahah..g emang ga lama di Brunei tapi kan suami g yang sudah 1 tahun di Brunei punya segudang barang yang mesti g packing dengan apik dan cermat biar ga repot, jadi tetep aja g kebagian repotnya. Kita mesti milih-milih barang mana yang layak dibawa dan merelakan sebagian barang untuk orang lain aja karena terbatasnya jatah bagasi pesawat. Waktu itu kita sempet ninggalin beberapa barang yang engga muat lagi dibawa seperti gitas the M*** penggorengan martabak yang seberat batu, bola dan beberapa stok cemilan.
Ada kejadian lucu pas kita nimbang bagasi di check in counter Royal Brunei. Sebelum berangkat kita sudah memastikan bawaan bagasi kita tidak boleh lebih dari 40 kg supaya tidak free of charge. Alhamdulillah saat barang kita tumpuk di timbangan airport bagasi kita di angka hampir 40! ternyata itu karena ada barang  yang diletakan dengan tidak benar, jadi masih nyangkut di sisi kanan meja. Pas tas tersebut jatuh di tempat yang tepat, timbangan jadi berubah di angka 41 lewat! Tapi untungnya si mbak counter nya tidak lihat :D

2. Depok - Grogol
Hahaha..kita kan penganten baru dan belum sempat beli barang-barang karena sebelum nikah sempet berencana tinggal di Brunei. Jadi pas pindahan ini kita cuma packing baju-baju layaknya mau nginap, ya iyalah kaga punya apa-apa. Pindahan juga masih dibantu sama si bapak, jadi beberapa tas dibawa dengan mobil. Seiring berjalannya waktu, kita menyadari kalau kita ga mungkin menyimpan baju terus di koper, jadi mesti beli cabinet (tetep lho kekeuh ga mau punya lemari karna yakin akan pindah lagi), container, rice cooker, dan lain-lain. Intinya disini lah kita mulai nyicil beli barang-barang yang kecil-kecil.

3. Grogol - Tomang.
Kepindahan ke Tomang disertai dengan suasana melankolis. Hhahaha..Soalnya g udah anggep si kakaknya papa di Grogol itu sebagai ibu sendiri, jadi berpisah adalah hal yang menyedihkan. *padahal tempat baru kita cuma terpisah jalur Transjakarta :P. Kos kita di Tomang itu adalah kos eksklusif saudara2, harganya aja sekian juta sebulan. Yang g suka dari tempat ini adalah sudah full furnished, ga cuma ada kamar mandi dalam, tv dan ac, tapi kamarnya dilengkapi dengan drawer dan cabinet jadi pas banget buat naro macem-macem. Masalahnya adalah kita udah terlanjur punya cabinet dan container! Ga mungkin banget ini barang ditaro di kamar yang sempit :( Terpaksa barang itu kita tinggal pas pindahan. Berhubung lokasi berdekatan, kita pindahan dengan motor! Pindahan final baru dengan taksi.

4. Tomang-Alam Sutra
Seperti yang g udah bilang di atas, pindahan ini diakibatkan oleh suami g yang seenak jidatnya pindah kantor. Berhubung barang kita semakin banyak, pindahan dilaksanakan bertahap dengan taksi berangkat dan pulang kantor. Jadi barang pindahan seperti cabinet, baju, container, alat masak sempet g transit kan dulu di kantor lalu loading lagi ke taksi pulang. Kurang lebih dalam 1 bulan, barang kita rampung. Kelamaan  ya? Ya iyalah, karena kita mood2n pindahnya.

Entah berapa lama kita akan berada di tempat ini, bismillah aja ya :)

Jumat, 04 Oktober 2013

Rencana liburan November

Hallo,

saya kembali menulis blog. G tuh ababil banget, kadang pengen banget gegayaan nulis-nulis di blog, menuangkan segala ide yang selama ini seliweran di otak tiap kali bengong tapi begitu udah di depan laptop, bingung sendiri mau nulis apa. Ga ada inspirasi dan ide. Berasa nulis skripsi aja ya ..hadeuuh

Oh ya, November mendatang g akan liburan di Singapur. Horeee!!!
Kenapa Singapur?
G udah pernah kesana kok, g juga engga kangen2 banget dan bukan pecinta belanja juga yang demen silaturahmi ke segala mal nya.
Jadi?
Karna g dan suami sudah rindu naik pesawat dan promo yang paling murah dari AA adalah trip ke Singapur! *Alasan liburan oportunis..
Awal tahun 2013 lalu, g dapet tiket ke Singapur seharga 69ribu! *Tanpa bagasi tentunya, entahlah akan jadi apa kami nanti ngejubelin segala barang untuk dibawa ke cabin pesawat. Harus menyusun strategi nih.
Bos g aja sampe kaget pas kemarin g minta ijin untuk vacation.
"Are you kidding me, wilma?"
"Could you please bring B* with you too?" Bos g bertanya sambil mengerlingkan mata kayak di film india, merayu untuk membawa serta mboknya ke luar negri biar dapat exit-entry stamp.
Hiihi.. sayangnya promo nya sudah lewat.

Rencananya liburan kali ini g tidak berdua aja sama suami, melainkan dengan sanak saudara. Total: ber5 deh. Berhubung rame-rame apalagi ada bibi g yang udh sering bolak balik kesana, g jadi santai aja deh, belum arrange apa-apa. Sepertinya sekarang bibi g sudah sadar, semuanya mengandalkan beliau. Hhiihi..

1. Hotel
Kebetulan g adalah anggota accor advantage. Berarti g punya privilage untuk nginep 2 malam gretong di hotel jaringan accor. Tapi setelah lihat2 hotelnya, kok hotelnya ga sebagus di Indo yah?
Mending dipake buat honeymoon ke Bali aja dah.
Maanfatin 10% diskonnya juga masih kemahalan ahh.
Sejauh ini sih pilihan g:
South East Asia Hotel
Fragrance Bugis
Fragrance Geylang (katanya red district yah??)
Ariana Hotel di Little India
Ato hostel yang punya kamar kapsul. Hihi..penasaran deh pengen nyobain.

2. Transportasi
Halah, MRT ajalah ya..

3. Tujuan
Little India
G pribadi sih pengen banget lama di Little India. Ga cuma belanja di Mustafa Centre tapi juga pengen liat-liat di kaki lima nya. Buat menghias rumah baru (mimpi) g mau beli kain-kain India, sarung bantal dan pernak-perniknya.

Charles&Keith
Hhahaah..norak banget. Ke Singapur tanpa beli barangnya rasanya gimana gitu. Siapa tau aja harga nya lagi murah disana.
Terserah deh CK nya di mal mana, hayo aja. Tapi jangan sampe keliling2 mal di Orchid, Bugis, Vivo ya..pegel nauju bilee kan..tapi berhubung perginya sama bibi-bibi yang modis pasti deh bakal pegel. Siap-siap aja ya suamiku kita bekel KOYO.

KOYO CABE
Oh ya, oleh-oleh yang ga boleh lupa dibeli adalah KOYO CABE segede alaihim gambreng. Buat stock&lucu-lucuan 5 pcs boleh lah.

Universal Studio
Hhehee..mungkin abis belanja di Vivo, bisa mejeng2 foto ke Universal Studio dulu.

Ok, untuk saat ini cuma itu yang ada di kepala g. Cukup bahan lah ya, kalo bibi g tanya persiapan kita. Hehhee..
Selanjutnya saya akan browsing dan liat2 foto tahun lalu pas ke Singapur. Siapa tau ada mimpi dulu yang bisa direalisasikan bulan depan.

Bye..






Rabu, 03 April 2013

Gudeg Ceker Bu Kasno


Maret 2013 saya dan suami mengunjungi kota nya bapak Jokowi, Surakarta alias Solo. Sebetulnya kami sama sekali tidak merencanakan mampir kesini, hanya saja kami kehabisan tiket bis Bogor-Yogya, sehingga menyiasatinya dengan tujuan Solo baru kemudian ke Yogya dengan kereta. Ternyata akibat kehabisan tiket ini saya jadi sengaja untuk wisata kuliner Solo. Hasil browsing-browsing, ternyata banyak lho tempat kuliner disana. Sayangnya, saya tiba pas adzan subuh dan tidak ada kenalan yang saya bisa datangi untuk melepas lelah, jadi saya hanya menyempatkan diri sarapan di Gudeg Ceker Bu Kasno yang terkenal itu.

Gudeg Ceker Bu Kasno terletak di pinggiran jalan Wolter Mongonsidi, sebrang bimbingan belajar GO. Dari Terminal Tirtonadi saya dan suami naik becak menuju lokasi, tidak jauh memang tapi kalau jalan kaki+bawa koper=gempor. Sampai disana suami saya langsung menempati lesehan di pinggir jalan. Si Ibu Kasno sendiri duduk anteng  melayani pembeli yang mengelilingi panci-panci makanan di warung tendanya.


Apa yang unik?
Menurut informasi gudeg ini buka dari jam 3-7pagi. Menu yang terkenal adalah gudeg ceker yang lembut, jadi tidak perlu repot narik jari-jari ayamnya. Menu lainnya ada gudeg kulit dan hati ayam. Meskipun terkenal gudeg ini hanyalah sebuah warung tenda di pinggir jalan, depan rumah-rumah orang.  
Untuk harga saya tidak tanya detail, tapi kalau ditotal ya standar lah. 2 porsi nasi gudeg kulit, 1 porsi nasi gudeg, 5 ceker dan 2 jeruk hangat = 43ribu.

Selesai makan gudeg, saya dan suami langsung melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Balapan kemudian lanjut ke Yogya dengan kereta. Saya sebetulnya masih ingin keliling Solo dan mencicipi Selat Solo Mba Lies yang terkenal itu, sayangnya masih belum buka sepagi itu. Insya Allah di lain kesempatan.

Senin, 01 April 2013

Kamananna Restaurant

Suka dengan Arabian food?
patut coba Kamananna Restaurant di daerah Puncak, Jawa Barat.

Saya suka sekali jalan-jalan weekend ke daerah Puncak. Tidak jauh dari tempat tinggal saya di Depok, saya bisa merasakan suasana tenang dan sejuk yang tentunya tidak bisa saya temui di Jakarta. Berkali-kali ke Puncak, makanan yang disantap selalu menu sunda, favorit ayah ibu saya soalnya :D. Namun pada Febuari 2013, saya merasakan santapan yang berbeda. Kebetulan suami (satu-satunya teman perjalanan saat itu) kangen dengan Arabian food, jadilah kami browsing resto arab di daerah puncak, dan pilihan kami jatuh pada Kamananna Restaurant!!!

Kenapa?
karena banyak review bagus tentang resto itu, suasana nya bagus dan tidak jauh dari tempat kami menginap.
Letaknya di pinggir jalan raya puncak, kalau dari cisarua menuju masjid At-Ta'awun pasti melewati resto ini. Meskipun nuansa Arab, tapi resto ini bukan terletak di kawasan warung kaleng, itu lho..kawasan yang katanya kampung Arab, masih terus beberapa meter.

Bangunannya berwarna coklat seperti rumah-rumah di Arab di tambah lagi dengan jendela dan atap yang unik. Kalau malam, bangunan ini dipercantik dengan lampu-lampu yang mengelilingi dan tampak sangat catchy.
Untuk tempat makannya sendiri terdapat berbagai pilihan, mau di teras luar, lesehan di dalam ataupun ruang yang privat di atas. Maksudnya privat adalah setiap ruangan disertai dengan pintu dengan tembok tinggi mengelilingi ruangan. Disini kita juga bisa memilih, mau yang lesehan atau ruangan dengan meja dan kursi makan.
Karena saya dan suami ingin bersantai, maka kami memilih yang lesehan. Kebetulan sekali kami ditawarkan untuk duduk di atas, di ruang privat. Ruanganya dilapisi karpet, bantalan senderan yang mengelilingi tembok dan beberapa permadani menghias dinding. Sebagai penyangga untuk duduk disediakan pula sanggahan dari kayu  bertanduk berlapis kain.



Suasana resto oke, bagaimana dengan menu nya?

Jangan kaget, buku menu disini bilingual, Arab gundul dan latin. Jadi bantuan penjelasan dari si mba2 pelayan sungguh berarti. Kami pun langsung memilih 1 nafar mandi laham 50ribu (nasi briyani dengan daging kambing), 1 ruz mandi 18ribu (nasi briyani) dan 1 roti maryam 11ribu. Minumnya kami hanya pesan 1 cola. Sebagai pelengkap mandi laham diberikan semangkok kecil tomat dan cabe hijau yang halus seperti ditumbuk, tapi sayangnya kurang pedas. 

Menurut kami, nasi mandi laham ok, rasanya enak, posinya besar dan harganya sesuai sedangkan roti maryam nya hmm.kurang asli, mungkin bukan diracik sendiri. Kami puas dan penasaran untuk mencoba menu lainnya. So, next time ke puncak, harus mampir lagi :D

Selasa, 19 Februari 2013

Firstly

Hallo, 
akhirnya saya buat blog lagi!! Blog lama maksudnya trial itu hilang dalam ingatan :D

Selain create blog baru, hari ini saya iseng update harga tiket kereta karena ada info tiket promo kereta edisi valentine. Temannya bibi saya dapat Taksaka Jakarta-Yogya dengan hanya 100ribu!! 
Ternyata memang ada lho, bahkan untuk high season tanggal 28 Maret yang saya incar tersedia tiket promo. Tapi memang bukan rejeki, kursinya sudah penuh. Nyesel nyesel nyesel -_-
Yang mau hunting silahkan Tiket kereta api